Kalimat di atas entah kenapa mengingatkan aku dengan resume yang pernah aku buat setelah aku ikut seminar “Senyum
Pelanggan Indonesia”
pada
Hari Pelanggan Nasional tanggal 4 September 2014 yang lalu di Balai
Sarbini. When I send this resume to my boss, he told me that
it's authentic comment yang selanjutnya bisa mulai diterapkan dari
diri sendiri dan disebarkan ke karyawan lain untuk diaplikasikan secara
meluas. Dan kayanya ngga ada salahnya kalau aku share juga disini,
hopefully ini bisa bermanfaat bukan hanya untuk kalian yang bekerja
di bidang jasa yang customer oriented, tapi juga dalam hal melayani
orang lain dalam konteksnya sebagai manusia di lingkungan sosial.
And
that's my resume (dengan beberapa modifikasi supaya bahasanya lebih
enak dibaca) :p
Berbicara
mengenai pelanggan, yang akan ada di dalam benak adalah manusia
dengan berbagai macam karakter yang unique dan berbeda-beda, dan yang
pada intinya ingin dilayani. Aku bisa bilang gitu, karena berkaca
pada diri sendiri yang juga merupakan bagian dari pelanggan. Yang
akan kesal ketika dilayani dengan ngga ramah atau jutek sama
petugasnya, atau ketika nanya ke mba-mba atau mas-masnya mereka
menjawab ala kadarnya dan sama sekali ngga informatif dan ngga
memberikan solusi yang kita butuhkan ketika kita mau membeli sesuatu.
Jadi
menurut aku, ketika kita berada dalam posisi atau point of view as a
company, sudah seharusnya kita kembali ingat pas kita sedang ada
dalam posisi pelanggan. The point is we have to be empathy
with other people, yaitu bagaimana kita mencoba memposisikan diri
kita di posisi orang lain. Sepengalaman aku yang dulunya kuliah di
Psikologi, hampir di seluruh mata kuliah pasti ada deh pembahasan
mengenai empathy ini, karena semakin kesini aku merasa bahwa 'sense
to put ourselves in other's people shoes' itu sangat dibutuhkan
untuk membuat interaksi dan hubungan orang lain menjadi lebih baik.
Kadang-kadang ada orang yang dengan mudahnya comment negatif mengenai
orang lain tanpa kita sadar kalau kita ada di posisi orang tersebut
pastinya ngga mau kan ketika mendapat perlakuan seperti itu, atau
kita bisa mudah menjudge si X seperti ini atau seperti itu padahal
kita ngga tahu bahwa pasti banyak faktor dan hal-hal yang
melatarbelakangi yang akhirnya membentuk si X menjadi pribadi yang
berperilaku atau berkepribadian seperti itu.
Okay back to the topic
about consumer :)
Company yang bergerak
di bidang consumer goods pasti ngga akan pernah terlepas dari
pengguna atau konsumennya, karena mereka lah sumber utama penghasilan
perusahaan. Oleh karena itu, pelanggan juga
harus dimaintain, sometimes kita hanya berpikir untuk mencari
pelanggan baru sebanyak-banyaknya, tanpa menyadari bahwa pelanggan
yang lama juga harus diberikan pelayanan terbaik karena loyal
customer yang puas akan pelayanan perusahaan akan dengan senang hati
mempromosikan jasa atau produk yang ia gunakan dan kemudian dapat
membantu perusahaan tersebut untuk menjaring customer baru.
Pelanggan adalah raja,
adalah konsep yang paling sering kita dengar, karena seorang raja
adalah seseorang yang harus dilayani dan tidak akan berani kita
bantah. But nowadays I think consumer bukan hanya sekedar ingin
dilayani, tapi juga haus akan informasi, edukasi, maupun added value
yang bisa didapatkan ketika menggunakan suatu produk atau jasa. Jadi, sudah tugas kita lah untuk berusaha memenuhi kebutuhan mereka. Ada
kalanya ketika kita memandang pelanggan sebagai raja, akan ada saat
dimana kita berpikir bahwa kita berada di posisi yang lebih rendah
dari orang yang kita layani, dan terkadang hal itu membuat kita malu
dan merasa kecil, padahal jika kita ingat bahwa Tuhan yang Maha Mulia
selalu berusaha untuk melayani hambanya, jadi untuk manusia biasa
seperti kita kenapa harus malu atau merasa rendah diri ketika
melayani orang lain.
Tapiii, ya kita tahu
bahwa sebagai manusia biasa yang ngga luput dari salah dan dosa
(hehehe) akan ada saatnya kita tidak berada dalam kondisi terbaik
ketika memberikan pelayanan terhadap orang lain, ada saatnya kita
merasa bosan dengan rutinitas yang kita jalankan, atau ketika kita
sedang ada masalah yang membuat kita jadi kepikiran. Terkadang juga
ada pelanggan yang terasa demanding banget,
ngga mau berusaha mencari tahu terlebih dahulu, atau rasanya kita
udah tulis informasinya sehingga dia bisa baca, tapi tetep aja nanya
:p Jadi kuncinya adalah berusahalah untuk lebih toleransi dengan
berbagai macam karakter yang ada dan jangan malah bersikap kasar atau
cuek karena kembali kepada point emphaty yang sudah aku jabarkan
sebelumnya, kalau kita lagi kesel dan lagi ga sabar, coba inget lagi
yuk gimana rasanya ketika kita diperlakukan dengan tidak baik ketika
berada dalam posisi pelanggan, ngga enak kan pastinya hihi..
So, start
from the simple thing, smile and try to be
a good friend to your consumer, fill your mind
and heart with positive energy. I always remind myself untuk
berpikir bahwa pekerjaan terutama di dunia marketing bukan hanya
sekedar transaksi jual beli, melainkan ada unsur interaksi manusia
sebagai makhluk sosial, oleh karena itu be nice to everyone! Because
we never know, mungkin orang tersebut di masa yang akan datang adalah
orang yang dapat memberikan bantuan kepada kita, dan berbuat baik itu
rasa-rasanya ga pernah ada ruginya yaa :)
xoxo
No comments